RSS Feed

Jumat, 22 Januari 2010

RI Masuki Era TV Digital



Jakarta � Siaran TV digital mulai diujicobakan secara terbatas di wilayah Jabodetabek. Siaran digital ini dikatakan mampu menampilkan kualitas gambar lebih baik, bebas efek interferensi, bintik semut, bayangan atau ghost. Lalu bagaimana nasib TV analog?

Menkominfo Mohammad Nuh mengatakan tahun ini siaran TV digital sudah bisa diimplementasikan. Apalagi perangkat televisi model baru hampir semuanya sudah mendukung siaran TV digital. "Yang belum digital penyelenggaranya saja sehingga perlu ujicoba," katanya, di Jakarta, kemarin.

Saat ini stasiun TV nasional sudah mulai melakukan ujicoba siaran digital, tapi terbatas di wilayah Jabodetabek. M Nuh menjelaskan implementasi siaran digital menyebabkan bisnis model berubah.

Skema bisnis penyelenggara siaran kemungkinan akan mendapatkan alokasi frekuensi lebih sempit dari sebelumnya. Hal itu disebabkan rentang frekuensi bisa digunakan bersama-sama atau frequency sharing.

Sementara dari sisi pelanggan, pemerintah bersama Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) juga tengah mempelajari kemampuan daya beli masyarakat karena untuk menangkap siaran digital, perlu perangkat set top box. Menurut M Nuh harga perangkat Rp 300-400 ribu belum tentu bisa dibeli semua konsumen.

KTDI dalam implementasi siaran TV digital telah menunjuk PT Hartono Istana untuk memproduksi perangkat set top box. Produsen elektronik merek Polytron ini memasarkan DVB (Digital Video Broadcast) dengan banderol Rp 425 ribu.

Promotion Manager PT Hartono Istana Teknologi Santo Kadarusman mengatakan, Polytron menargetkan penjualan lima ribu unit set top box tiap bulan. Jumlah itu untuk memenuhi kebutuhan pasar Jabodetabek saja.

"Produksi sebenarnya lebih dari lima ribu unit, cuma target penjualannya lima ribu unit per bulan," katanya. Set top box ini untuk menjebatani agar pemilik TV analog yang ada sekarang bisa menangkap siaran TV digital.

Santo mengatakan Polytron adalah produsen pertama yang memasarkan TV digital. Tapi Polytron tetap memproduksi TV analog, karena pemerintah menetapkan implementasi siaran digital secara bertahap sampai 2018.

Dari segi harga, TV digital 10%-20% lebih mahal dari TV analog. "Tapi itu untuk pertama kalinya, lambat laun harganya akan sama seperti sistem analog lainnya. Bedanya tidak jauh kok," kata Santo.

TV digital Polytron dipasarkan dengan kisaran harga di atas Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta untuk ukuran 21 inci hingga 29 inci. Pada saat ini Santo mengatakan konsumen sudah mulai tahu siaran digital meskipun terbatas. Pengguna TV digital diperkirakan akan terjadi peningkatan setelah iklannya muncul.

Penerapan sistem siaran televisi digital di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 27/P/M.Kominfo/8/2008. Teknologi digital yang akan digunakan adalah sistem siaran Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T).

Siaran DVB-T mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan siaran TV analog. Siaran digital ini tahan terhadap efek interferensi, kualitas gambar yang lebih baik, tidak ada noise (bintik-bintik, semut), serta tidak ada bayangan atau ghost.

Siaran digital juga memiliki penerimaan sinyal yang lebih jelas meskipun dalam kondisi bergerak (mobile). Selain itu lebih interaktif dengan adanya EPG (Electronic Program Guide) yang menampilkan jadwal acara sampai beberapa hari ke depan.

Kelebihan lain siaran digital adalah lebih efisien dalam hal spektrum (efisiensi bandwidth), network transmission, transmission power dan power konsumsi. Sistem seperti ini cocok diimplementasikan di Indonesia yang jumlah penduduknya sangat besar.

Pelaksanaan migrasi dari siaran analog ke sistem digital pada umumnya dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap transisi dan cut-off. Pada tahap transisi siaran analog dan digital siaran secara bersamaan, sebelum mengganti seluruh perangkat ke sistem digital. Pada tahap ini agar TV analog dapat menerima sinyal digital dengan kualitas yang baik, diperlukan perangkat tambahan berupa set top box.

Lalu apakah siaran yang ditangkap dengan set top box tidak terjadi penurunan kualitas? Santo mengakui kemungkinan ada bintik-bintik atau blur jika menggunakan set top box dibandingkan dengan TV digital biasa.

Implementasi sistem TV digital di Eropa, Amerika, dan Jepang sudah dimulai beberapa tahun lalu. Di Jerman, proyek ini telah dimulai sejak 2003 dan hampir semua kota besar di Jerman sudah bersiaran TV digital. Belanda melakukan switch off (penghentian total) siaran TV analog sejak akhir 2007. Prancis akan menerapkan hal sama pada tahun 2010.

Negara-negara di kawasan Asia juga sudah mulai melakukan migrasi total. Singapura, TV digital diluncurkan sejak Agustus 2004 dan saat ini telah dinikmati lebih kurang 250.000 rumah. Di Malaysia, uji coba siaran TV digital dirintis sejak 1998 dengan dukungan dana sangat besar dari pemerintah. Saat ini siaran sudah bisa dinikmati lebih dari 2 juta rumah.

Sumber : http://www.inilah.com/news/read/teknologi/2009/03/04/87992/ri-masuki-era-tv-digital/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

!--************CODE GEOTOOLBAR************-->
counter globe